BeritaBandungRaya.com – Timnas Indonesia U-20 menghadapi laga hidup-mati melawan Uzbekistan U-20 di Piala Asia U-20 2025. Setelah kekalahan 0-3 dari Iran di laga pertama, Garuda Nusantara tak punya pilihan selain meraih kemenangan jika ingin menjaga asa lolos ke Piala Dunia U-20 2025 di Chile. Namun, lawan yang dihadapi bukan tim sembarangan.
BACA JUGA: Hasil BRI Liga 1: Laga Sarat Drama Persija dan Persib Berbagi Poin Usai Duel Sengit 2-2
Salah satu kelemahan terbesar Indonesia saat melawan Iran adalah pertahanan dalam menghadapi umpan silang. Dari tiga gol yang bersarang ke gawang Indonesia, semuanya berawal dari skema tersebut. Statistik menunjukkan bahwa Indonesia hanya memenangi 26 persen dari 47 duel udara, angka yang tentu harus diperbaiki jika ingin tampil lebih solid melawan Uzbekistan.
Di lini serang, efektivitas juga menjadi catatan penting. Indonesia hanya menciptakan 11 peluang dengan expected goals (xG) 0,51, yang menunjukkan masih rendahnya akurasi serta kualitas serangan. Laga melawan Uzbekistan harus menjadi momentum bagi para pemain untuk lebih tajam dalam memanfaatkan peluang.
BACA JUGA: Update Skor Persib vs Persija: Drama di Stadion Patriot Berakhir Imbang 2-2
Meski berhasil menang 1-0 atas Yaman di laga pertama, Uzbekistan bukan tanpa celah. Data menunjukkan bahwa Yaman mampu menciptakan 15 tembakan dengan xG 1,26, lebih tinggi dari Uzbekistan yang hanya mencatatkan xG 1,03 dari 13 tembakan.
Artinya, lini pertahanan Uzbekistan masih bisa dieksploitasi jika Indonesia tampil lebih agresif dalam membangun serangan. Namun, tim asuhan Indra Sjafri juga harus mewaspadai kekuatan Uzbekistan dalam duel udara, yang menjadi senjata utama mereka.
