5 Link Nonton Film Waktu Maghrib 2, Saksikan Teror Ummu Sibyan di Seluruh Bioskop Indonesia

Mengangkat kembali mitos lokal yang kental di tengah masyarakat Jawa, Waktu Maghrib 2 mengeksplorasi larangan anak-anak berada di luar rumah saat senja. Sebuah tradisi yang dipercaya menyimpan sisi gaib jika dilanggar. Kali ini, cerita berpindah ke Desa Giritirto, dua dekade setelah insiden mengerikan yang menimpa Adi dan teman-temannya di Desa Jatijajar.

Sekuel ini mengisahkan tentang Yogo, Dewo, dan Wulan yang bersama lima teman lainnya terlibat keributan usai kalah dalam pertandingan sepak bola. Dalam perjalanan pulang melewati hutan yang gelap saat waktu maghrib, mereka melontarkan sumpah serapah terhadap tim lawan. Tanpa disadari, ucapan mereka justru membangkitkan kembali kekuatan gaib kuno bernama Jin Ummu Sibyan—sosok kegelapan yang dahulu sempat meneror desa.

Teror pun perlahan mulai merasuki desa. Salah satu anak menjadi korban pertama setelah dirasuki makhluk gaib tersebut. Hilangnya anak-anak secara misterius dan merebaknya kesurupan massal menimbulkan ketakutan luar biasa di antara warga. Masyarakat mulai hidup dalam bayang-bayang teror yang tak kasat mata, dan anak-anak menjadi target utama serangan.

Adi, yang kini telah beranjak dewasa dan masih menyimpan trauma dari masa lalunya, kembali hadir di tengah kepanikan tersebut. Diperankan oleh Omar Daniel, sosok Adi berusaha menemukan cara menghentikan teror yang dulu pernah nyaris merenggut nyawanya. Berbekal pengalaman pribadi dan ingatan akan kekuatan Jin Ummu Sibyan, ia mencoba menyelamatkan generasi muda dari bencana yang lebih besar.

BACA JUGA: Gaji ke-13 Mulai Cair, Pemerintah Suntik Dukungan Finansial Jelang Tahun Ajaran Baru

Sekuel ini menyajikan nuansa horor yang lebih kuat, dengan intensitas ketegangan yang meningkat dibanding film pertamanya. Dengan durasi 1 jam 47 menit, Waktu Maghrib 2 tidak hanya menakut-nakuti lewat visual menyeramkan, tetapi juga menyampaikan pesan moral agar berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, terutama saat berada di waktu-waktu yang dianggap sakral oleh kepercayaan masyarakat.