Catatan ini membuat Diks menjadi bek pertama Timnas Indonesia yang mencetak dua gol dalam satu pertandingan internasional resmi dalam satu dekade terakhir.
3. Feras Al Buraikan Borong Dua Gol untuk Arab Saudi
Tak mau kalah dari Diks, Feras Al Buraikan menjadi pahlawan kemenangan Arab Saudi. Striker berusia 24 tahun itu mencetak brace—satu dari penalti (36’) dan satu dari open play (62’).
Gol keduanya memanfaatkan bola muntah hasil tepisan Maarten Paes, menunjukkan insting predator tajam yang membuat lini belakang Indonesia kewalahan.
4. VAR Tiga Kali Tentukan Jalannya Pertandingan
Teknologi Video Assistant Referee (VAR) memainkan peran besar dalam laga ini. Wasit Ahmad Al Ali tiga kali melakukan pengecekan VAR—dua kali untuk penalti Indonesia dan satu kali untuk Arab Saudi.
Setiap keputusan VAR berdampak langsung pada terciptanya gol. Situasi ini menegaskan pentingnya teknologi dalam menjaga keadilan, sekaligus menambah tensi pertandingan yang sudah tinggi sejak awal.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung: Tak Ada Maaf bagi Pelaku Pungli Parkir, Langsung Pecat dan Proses Hukum
5. Maarten Paes Tampil Gemilang Meski Kebobolan Tiga Gol
Meski harus memungut bola dari gawangnya sebanyak tiga kali, Maarten Paes tetap tampil menonjol. Ia melakukan beberapa penyelamatan penting, termasuk menepis tembakan keras Nawaf Bu Washl dan tandukan Feras Al Buraikan.
Tanpa refleks cepat kiper FC Utrecht itu, skor akhir bisa saja lebih besar untuk Arab Saudi.
6. Mohamed Kanno Dikartu Merah di Akhir Laga
Drama belum berakhir hingga peluit panjang berbunyi. Di masa injury time, Mohamed Kanno, pemain pengganti Arab Saudi, diganjar kartu merah setelah mendapatkan kartu kuning kedua karena protes berlebihan terhadap wasit.
