BeritaBandungRaya.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan komitmennya memperluas akses dan literasi keuangan di Jawa Barat sebagai langkah strategis meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus melindungi dari maraknya praktik keuangan ilegal. Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi saat membuka Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 di Bandung, Minggu (26/10).
Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2025 diselenggarakan Kantor OJK Jawa Barat bersama Pemprov Jawa Barat dan berbagai Lembaga Jasa Keuangan (LJK), dengan kegiatan “Pasar Keuangan Rakyat Jawa Barat: Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”
“Melalui edukasi dan peningkatan inklusi keuangan, kami ingin memastikan masyarakat semakin cerdas dalam mengelola keuangan dan terhindar dari praktik keuangan ilegal. Semua ini adalah bentuk kecintaan OJK, pemerintah daerah, dan Pelaku Usaha Jasa Keuangan kepada masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan Indonesia,” kata Friderica.
Lebih lanjut, Friderica menjelaskan bahwa selain inklusi keuangan, OJK juga menekankan pentingnya penguatan pelindungan konsumen khususnya dalam menghadapi maraknya penipuan dan aktivitas keuangan ilegal. Menurutnya, Jawa Barat merupakan salah satu daerah dengan tingkat laporan tertinggi mengenai penipuan scam dan keuangan ilegal di Indonesia.
“Salah satu fungsi penting OJK adalah melindungi konsumen dan masyarakat. Saat ini, Jawa Barat termasuk daerah dengan laporan tertinggi terkait scam dan aktivitas keuangan ilegal. Karena itu, kami terus mendorong sinergi antara OJK, pemerintah daerah, dan pelaku industri jasa keuangan untuk meningkatkan literasi, memberikan edukasi, dan memastikan masyarakat menggunakan layanan keuangan yang legal dan diawasi OJK,” katanya.










