BeritaBandungRaya.com – Kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada Minggu pagi, telah merenggut 120 korban jiwa. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan upaya penyelamatan yang masih berlangsung. Insiden ini menjadikan kecelakaan tersebut salah satu yang paling mematikan dalam sejarah penerbangan Korea Selatan.
Menurut laporan Yonhap, pesawat dengan 181 penumpang, termasuk enam awak, tergelincir dari landasan pacu dan menabrak pagar bandara sebelum terbakar. Rekaman lokal menunjukkan pesawat itu dilalap api, dengan puing-puing berserakan di lokasi kejadian.
Pejabat bandara menduga kegagalan roda pendaratan akibat tabrakan dengan kawanan burung menjadi penyebab kecelakaan. Hal ini diperburuk oleh kondisi cuaca buruk yang turut berkontribusi. “Namun, penyebab pasti akan diumumkan setelah penyelidikan lebih lanjut,” kata Lee Jeong-hyun, Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Muan, dalam konferensi pers.
Rekaman video juga menunjukkan pesawat berusaha mendarat tanpa roda pendaratan yang terpasang. Pesawat tergelincir, menghantam dinding beton, sebelum akhirnya terbakar. Kobaran api berhasil dipadamkan oleh lebih dari 80 petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi.
BACA JUGA: Curhatan Sutradara ‘Squid Game’: Hwang Dong-hyuk Ungkap Rencana Besar untuk Project Selanjutnya
Presiden sementara Korea Selatan, Choi Sung-mok, telah memerintahkan operasi penyelamatan secara total. Ia juga mengadakan rapat darurat dengan pejabat senior untuk memastikan tanggapan cepat atas insiden ini. Choi dijadwalkan mengunjungi lokasi kecelakaan untuk memantau langsung proses penyelamatan.
1 komentar
Komentar ditutup.