BeritaBandungraya.com – Kontroversi seputar pemasangan stairlift atau tangga angkut di Candi Borobudur terus berlanjut. Pasca kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto pada 29 Mei 2025, alat bantu naik ke struktur candi tersebut kini tidak bisa diakses oleh wisatawan.
Pantauan pada Sabtu (31/5/2025) menunjukkan bahwa pintu selatan Borobudur ditutup rapat, sementara area yang mengarah ke stairlift dibatasi pagar dua meter yang dibungkus terpal putih. Dua petugas keamanan tampak berjaga di sisi kanan dan kiri area tersebut, mengawasi setiap pergerakan. Wisatawan bahkan tak bisa mengintip, apalagi mencoba tangga angkut tersebut—berbeda dari pernyataan sebelumnya bahwa alat ini dapat digunakan umum setelah lawatan kepala negara.
BACA JUGA: Menjelang Idul Adha 2025, Ini Daftar Harga Sapi Kurban Termurah dan Tips Memilihnya
Maya Watono, Direktur PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), sebelumnya mengatakan stairlift akan tetap terpasang sekitar seminggu pasca kunjungan. Bahkan, menurutnya, para bhikkhu bisa memanfaatkan fasilitas tersebut untuk naik ke candi.
Namun, ketika dikonfirmasi ulang, Direktur PT Taman Wisata Borobudur, Mardijono Nugroho, enggan memberikan penjelasan detail.
“Silakan tanyakan ke Kementerian Kebudayaan,” jawabnya singkat.
Pemandu wisata yang bertugas di lokasi menyebut ramp berbahan kayu masih terpasang, namun dibatasi garis pengaman. Area ramp menuju stairlift pun kini dijaga ketat. Di lantai tiga candi, terlihat struktur semacam gapura dengan tirai hitam-diduga menjadi akses menuju tangga angkut tersebut.
Ketua Walubi Jawa Tengah, Tanto Soegito Harsono, sempat mencoba stairlift setelah acara kenegaraan berlangsung. Ia menyebut alat tersebut sangat membantu, khususnya bagi lansia atau penyandang disabilitas.