2 Juni: Hari Tan Malaka, Hari Ibu Negara AS, dan Hari Republik Italia, Ini Sejarahnya

BeritaBandungRaya.com — Tanggal 2 Juni 2025 menandai sejumlah peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Di Indonesia, tanggal ini diperingati sebagai Hari Lahir Tan Malaka, tokoh revolusioner yang disebut sebagai Bapak Republik Indonesia. Sementara itu, di Amerika Serikat diperingati sebagai Hari Ibu Negara Nasional, dan di Italia sebagai Hari Republik.

Berikut rangkuman peristiwa dan latar belakang penting yang diperingati pada 2 Juni:

1. Hari Lahir Tan Malaka – Indonesia

Setiap 2 Juni, Indonesia memperingati Hari Lahir Tan Malaka, pejuang kemerdekaan yang juga dikenal sebagai seorang pemikir dan tokoh revolusioner. Tan Malaka lahir pada 2 Juni 1897 di Nagari Pandan Gadang, Sumatera Barat, dengan nama asli Ibrahim. Gelar adatnya adalah Datuk Tan Malaka.

BACA JUGA: Stairlift Borobudur Usai Kunjungan Macron & Prabowo: Ditutup, Dipagari, dan Tak Bisa Diakses Publik

Melalui karyanya yang berjudul Menuju Republik Indonesia yang diterbitkan pada 1925, Tan Malaka menjadi tokoh awal yang menggagas bentuk negara Republik Indonesia, jauh sebelum proklamasi kemerdekaan dikumandangkan.

Pemerintah Indonesia menetapkan Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1963. Namun, perjuangan panjangnya harus berakhir tragis. Ia dieksekusi pada 1949 oleh pasukan militer Indonesia sendiri, usai dituduh hendak menggulingkan kepemimpinan Soekarno-Hatta.

2. Hari Ibu Negara Nasional – Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, 2 Juni diperingati sebagai Hari Ibu Negara Nasional (National First Ladies Day). Hari ini bertujuan untuk mengenang kontribusi para ibu negara yang telah mendampingi Presiden AS dan berperan dalam kehidupan sosial-politik negara tersebut.

Peran ini dimulai dari Martha Washington pada 1789, yang kemudian berkembang seiring waktu menjadi lebih aktif dan berdampak, terutama melalui figur-figur seperti Eleanor Roosevelt dan Hillary Clinton. Kini, ibu negara tidak hanya menjadi simbol pendamping presiden, tetapi juga figur penting dalam advokasi kebijakan sosial.