BeritaBandungRaya.com – Pemerintah Thailand menyampaikan bahwa lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir telah mencapai titik tertingginya. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Thailand, Somsak Thepsuthin, pada Senin (2/6/2025), seiring dengan angka infeksi yang tercatat menembus lebih dari 65 ribu kasus dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan data resmi dari Divisi Epidemiologi di bawah Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, sebanyak 65.880 kasus baru dilaporkan dalam periode 25 hingga 31 Mei 2025, dengan tiga kematian tercatat. Meski menunjukkan tren penurunan setelah puncak, pemerintah menekankan pentingnya tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama bagi masyarakat rentan.
Kelompok Usia Produktif Paling Banyak Terinfeksi
Menteri Somsak mengungkapkan bahwa kelompok usia produktif menjadi yang paling terdampak dalam gelombang kali ini. Usia 30–39 tahun mencatatkan jumlah kasus tertinggi (12.403), disusul oleh kelompok usia 20–29 tahun (10.368 kasus), dan mereka yang berusia 60 tahun ke atas (9.590 kasus).
“Meski kami yakin puncaknya sudah lewat, bukan berarti virusnya akan lenyap. Penularan masih bisa terjadi, terutama di tempat-tempat ramai,” ujar Somsak. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, dengan terus menggunakan masker dan menjaga kebersihan tangan.
Waspada Musim Hujan, Flu Juga Mengintai
Selain COVID-19, Thailand juga tengah mengantisipasi peningkatan kasus influenza. Anak-anak usia lima hingga sembilan tahun menjadi kelompok paling rentan terhadap serangan flu, sementara warga lansia (60 tahun ke atas) masih menjadi yang paling berisiko mengalami komplikasi serius hingga kematian.
Untuk mengatasi potensi krisis ganda ini, Kementerian Kesehatan Thailand telah meluncurkan kampanye vaksinasi flu gratis yang menyasar kelompok rentan. Sebanyak 6 juta dosis vaksin telah disiapkan untuk tahun 2025, meningkat signifikan dari alokasi tahun sebelumnya yang hanya 4,5 juta dosis.