Bukan Lagi Milikku Sepenuhnya: Curahan Hati Maia Estianty Jelang Pernikahan Al Ghazali

BeritaBandungRaya.com – Ada momen-momen dalam hidup seorang ibu yang penuh kebahagiaan sekaligus menyesakkan dada. Itulah yang kini dirasakan oleh Maia Estianty, menjelang pernikahan putra sulungnya, Al Ghazali.

Lewat unggahan terbarunya di Instagram, Jumat, 13 Juni 2025, Maia tak hanya membagikan foto dan video masa kecil Al. Lebih dari itu, Maia berbicara tentang ikhlas — pelajaran hidup yang ia jalani sejak lama, namun kini terasa begitu nyata di momen mendampingi sang anak menuju kehidupan barunya sebagai suami.

Menjadi Ibu Adalah Tentang Melepaskan

Dalam video yang ia bagikan, netizen diajak menyusuri jejak-jejak masa lalu Al Ghazali: tangisan pertama, langkah kecil belajar berjalan, hingga senyum polos yang dulu menjadi alasan Maia bertahan sebagai seorang ibu tunggal. Kini, semua kenangan itu seperti berputar ulang, menjadi pengingat bahwa waktu terus berjalan, dan anak yang dulu digendong kini bersiap menjadi kepala keluarga.

“Sebentar lagi, bukan aku yang menggandeng tanganmu di pelaminan… Tapi cintamu, masa depanmu yang baru,” tulis Maia penuh keikhlasan.

Kalimat itu bukan sekadar curahan hati, melainkan potret kedewasaan seorang ibu. Maia bukan hanya membesarkan Al sebagai anak, tetapi juga mendidiknya untuk menjadi laki-laki yang siap membangun kehidupan sendiri.

BACA JUGA: Aaliyah dan Thariq Sambut Baby Arash! Ini Doa dan Harapan Mereka untuk Sang Buah Hati

Cinta Sejati Bukan Memiliki, Tapi Merelakan

Dalam unggahan tersebut, Maia juga menyampaikan satu pelajaran besar: bahwa cinta sejati bukan soal memiliki, melainkan merelakan. Bukan perkara mudah bagi seorang ibu melepaskan anak lelakinya, apalagi jika selama ini hidup selalu berdua, melewati banyak ujian dan perjuangan.

“Cinta sejati bukan tentang memiliki, tapi merelakan dengan ikhlas. Segala yang kupegang di dunia ini, pada akhirnya harus kembali ke pemilik sejatinya, yaitu Allah SWT,” ungkapnya, menggambarkan perjalanan spiritual seorang ibu yang belajar tunduk pada kehendak Ilahi.