Viral Bendera One Piece di Indonesia, Disebut Simbol Perlawanan Rakyat

BeritaBandungRaya.com – Dalam sepekan terakhir, media sosial diramaikan dengan fenomena pengibaran bendera bajak laut One Piece atau Jolly Roger di berbagai kota di Indonesia. Bendera ikonik berlogo tengkorak dan tulang bersilang tersebut diangkat sebagai simbol perlawanan rakyat terhadap ketidakadilan sosial dan sistem politik yang dirasa tak berpihak pada masyarakat.

Fenomena ini pun menyita perhatian warganet, bahkan diliput oleh sejumlah media internasional seperti Comicbook, Screenrant, South China Morning Post, hingga The Strait Times. Mereka menyoroti bahwa pengibaran Jolly Roger sebagai bentuk ekspresi kreativitas sekaligus simbol frustasi terhadap ketimpangan politik dan sosial di Tanah Air.

BACA JUGA: Video Viral Lord Rangga Bikin Geger TikTok, Sunda Empire Kembali Jadi Perbincangan di Media Sosial

Klarifikasi: Eiichiro Oda Tidak Mengomentari Fenomena Ini

Di tengah viralnya bendera Jolly Roger, beredar sebuah unggahan dari akun Instagram bernama @eiichiro.odajp yang mengklaim sebagai komentar langsung dari sang kreator One Piece, Eiichiro Oda. Unggahan itu menyebut, “Hari kemerdekaan Indonesia ke-80, masyarakat mengibarkan bendera bajak laut Topi Jerami.”

Namun, klaim tersebut tidak benar alias hoaks. Faktanya, Eiichiro Oda tidak memiliki akun media sosial pribadi. Segala bentuk pernyataan resmi Oda selama ini disampaikan melalui surat yang diterbitkan oleh akun resmi stafnya di Twitter/X yaitu @Eiichiro_Staf, serta akun resmi Toei Animation dan Shonen Jump.

Simbolisme Bendera Topi Jerami

Dalam semesta One Piece, Jolly Roger milik kru Topi Jerami yang dipimpin oleh Monkey D. Luffy dikenal sebagai simbol perlawanan terhadap Pemerintah Dunia—sebuah kekuasaan otoriter dan penuh ketidakadilan. Tak heran jika banyak penggemar alias nakama menjadikan bendera ini sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama yang tertindas.

Lebih dari sekadar ikon bajak laut fiktif, Jolly Roger dalam konteks saat ini menjadi simbol keberanian, kebebasan, dan semangat melawan ketidakadilan yang masih dirasakan oleh sebagian masyarakat.