BeritaBandungRaya.com – Benfica mencatat kemenangan krusial 2-0 atas Nice dalam leg pertama babak kualifikasi ketiga Liga Champions UEFA. Namun lebih dari sekadar skor akhir, statistik pertandingan membuktikan bahwa kemenangan tim asal Portugal ini bukanlah kebetulan—melainkan hasil dari efisiensi dan efektivitas di segala lini.
Secara jumlah tembakan, laga berlangsung cukup berimbang. Nice melepaskan 12 tembakan, hanya dua di antaranya mengarah ke gawang. Benfica lebih klinis dengan 14 tembakan, dan setengahnya (6) tepat sasaran. Dua di antaranya berbuah gol melalui Franjo Ivanović (53’) dan Florentino Luís (88’).
BACA JUGA: Daftar Hitam UEFA: Klub-klub yang Pernah Dilarang Tampil di Eropa
Dalam penguasaan bola, Nice unggul tipis dengan 47% dibanding Benfica yang menguasai 53% bola. Namun dari segi progres permainan, Benfica lebih unggul dalam membangun serangan. Mereka mencatat 485 operan dengan akurasi 85%, sedikit di atas Nice yang mencatat 435 operan dengan akurasi 88%.
Statistik pelanggaran juga menyorot dinamika permainan fisik yang cukup seimbang. Nice tercatat melakukan 9 pelanggaran dan menerima 2 kartu kuning. Benfica sedikit lebih agresif dengan 14 pelanggaran dan 1 kartu kuning. Offside dan tendangan sudut juga menunjukkan kecermatan Benfica dalam membaca lini belakang Nice—mereka mencatat 3 kali offside dan 5 tendangan sudut, lebih banyak dari Nice yang hanya mencatat 1 offside dan 4 tendangan sudut.
Dengan keunggulan dua gol tandang dan statistik yang menunjukkan dominasi efisien, Benfica kini berada di atas angin untuk menyelesaikan leg kedua di kandang sendiri. Sementara Nice harus mencari cara untuk memperbaiki akurasi tembakan dan mempertajam lini depan jika ingin membalikkan keadaan.***