BeritaBandungRaya.com – Indeks saham menjadi salah satu indikator utama yang digunakan untuk memantau kinerja pasar modal. Baik di tingkat nasional maupun global, indeks saham berfungsi layaknya “termometer” yang mengukur kesehatan pasar dan memberikan gambaran tren pergerakan harga saham.
Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi acuan utama yang mencakup seluruh saham tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain IHSG, terdapat indeks populer lainnya seperti LQ45 yang berisi 45 saham berlikuiditas tinggi dan berfundamental kuat, serta IDX30 dan IDX80 yang mengelompokkan saham-saham dengan performa terbaik.
BACA JUGA: DSSA dan CUAN Masuk MSCI Global Standard, ADRO Turun ke Small Cap dalam Rebalancing Agustus 2025
Tak hanya itu, BEI juga menyediakan indeks tematik seperti IDX BUMN20 untuk saham BUMN, Jakarta Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) untuk saham berbasis prinsip syariah, serta indeks sektoral yang memantau kinerja sektor tertentu seperti keuangan, infrastruktur, dan teknologi.
Seiring meningkatnya kesadaran akan investasi berkelanjutan, indeks SRI-KEHATI dan indeks berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi pilihan bagi investor yang mengedepankan prinsip keberlanjutan. Sementara itu, indeks seperti IDX High Dividend 20 dan IDX Value30 menarik minat investor yang mencari dividen tinggi atau saham undervalued.
Bagi investor, indeks saham memiliki peran strategis sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja portofolio, acuan dalam menyusun strategi investasi, hingga dasar dari produk keuangan seperti reksa dana indeks dan ETF.