BeritaBandungRaya.com – Badan Eksekutif Mahasiswa se-Universitas Indonesia (BEM Se-UI) memastikan akan menggelar aksi demonstrasi dalam waktu dekat dengan membawa agenda besar bertajuk “17+8 Tuntutan Rakyat”.
Ketua BEM UI, Atan Zayyid Sulthan, mengatakan bahwa aksi tersebut akan berlangsung pada pekan ini, meski tanggal pastinya belum diumumkan. Menurutnya, gerakan mahasiswa kali ini akan menekankan sifat konstruktif dan berfokus pada dorongan perubahan kebijakan.
“Kami tegaskan bahwa aksi ini konstruktif dan berfokus pada perubahan kebijakan, bukan sekadar turun ke jalan,” ujar Atan.
BACA JUGA: Fenomena “17+8 Tuntutan Rakyat”: Ketika Influencer Masuk ke Panggung Politik
Asal-usul “17+8 Tuntutan Rakyat”
Agenda besar ini merupakan hasil rangkuman berbagai suara publik, baik dari aksi massa maupun dari ruang digital.
Beberapa tokoh muda seperti Abigail Limuria, Jerome Polin, Salsa Erwina, dan Cheryl Marella ikut mendorong wacana ini lewat unggahan di media sosial. Petisi “12 Tuntutan Rakyat Menuju Reformasi Transparansi & Keadilan” di Change.org yang telah ditandatangani lebih dari 40.000 orang juga masuk dalam daftar.
Selain itu, tuntutan buruh pada 28 Agustus 2025 serta pernyataan sikap Center for Environmental Law & Climate Justice UI turut melengkapi agenda ini.
Rincian 17 Tuntutan Mendesak (target 5 September 2025)
-
Untuk Presiden: bentuk tim investigasi independen kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, dan korban aksi 28–30 Agustus; hentikan keterlibatan TNI dalam pengamanan sipil.
-
Untuk Polisi: bebaskan demonstran yang ditahan tanpa kriminalisasi; adili aparat pelaku kekerasan; hentikan brutalitas.
-
Untuk DPR & Parpol: batalkan kenaikan gaji/tunjangan DPR, buka transparansi anggaran, tegakkan sanksi bagi kader bermasalah.
-
Untuk TNI: tegaskan komitmen kembali ke barak, disiplin internal agar tak ambil alih fungsi Polri, hadir dalam dialog publik.
-
Untuk Kementerian Ekonomi: pastikan upah layak guru, nakes, buruh, ojol; cegah PHK massal; buka dialog terkait outsourcing.
8 Agenda Reformasi (target 31 Agustus 2026)
-
Bersihkan DPR dan reformasi partai politik.
-
Penguatan pengawasan eksekutif.
-
Reformasi perpajakan yang adil.
-
Sahkan UU perampasan aset koruptor & perkuat KPK.
-
Reformasi kepolisian agar profesional & humanis.
-
TNI kembali sepenuhnya ke barak.
-
Perkuat Komnas HAM & lembaga pengawas independen.
-
Tinjau ulang kebijakan ekonomi & ketenagakerjaan.
BACA JUGA: “17+8 Tuntutan Rakyat”: Dari Media Sosial ke Jalanan, Saat Influencer Bicara Politik
Menunggu Momentum
Meski jadwal aksi belum ditetapkan, wacana “17+8 Tuntutan Rakyat” sudah menggelinding luas di publik. Dengan banyaknya dukungan dari berbagai elemen masyarakat, agenda ini diprediksi menjadi salah satu gelombang protes mahasiswa terbesar pada periode awal pemerintahan Prabowo.***