Ada Apa di 28 Maret? Libur Nasional, Gulma yang Dihargai, dan Sejarah Perbudakan!

Hari Emansipasi Budak di Tibet

Di Tibet, 28 Maret diperingati sebagai Hari Emansipasi Budak atau Serfs’ Emancipation Day. Hari ini menandai perubahan besar dalam sistem sosial Tibet yang, menurut pemerintah Tiongkok, mengakhiri praktik perbudakan yang berlangsung selama berabad-abad.

Baca Juga: Ridwan Kamil Klarifikasi Tuduhan Perselingkuhan dengan Lisa Mariana: ‘Ini Fitnah Keji Bermotif Ekonomi’

Sejarah Tibet sendiri penuh dengan dinamika politik yang kompleks. Sebelum 1959, Tibet memiliki sistem feodal di mana sebagian besar penduduknya hidup dalam kondisi serupa perbudakan. Setelah intervensi Tiongkok, sistem tersebut dihapuskan, dan 28 Maret ditetapkan sebagai hari peringatan untuk menandai perubahan tersebut.

Beragam Makna dalam Satu Tanggal

Tanggal 28 Maret menjadi contoh bagaimana satu hari dapat memiliki berbagai makna di berbagai belahan dunia. Bagi Indonesia, ini adalah momentum untuk menghormati tradisi dan spiritualitas. Di Amerika Serikat, ini adalah pengingat bahwa alam, bahkan bagian yang sering diabaikan seperti gulma, memiliki peran penting. Sementara di Tibet, ini adalah refleksi sejarah tentang perubahan sosial yang mendalam.

Bagaimana pun juga, setiap peringatan ini mengandung pesan penting: refleksi, penghargaan, dan perubahan.