“Konsep kami bukan wisata foto-foto, tapi wisata rasa. Pengunjung bisa ikut merasakan kehidupan masyarakat, dari pertanian, peternakan, hingga UMKM,” ujar Siti.
Pendekatan partisipatif inilah yang menjadikan Desa Wisata Saung Ciburial berbeda—pengunjung bukan hanya turis, melainkan bagian dari cerita yang sedang ditulis bersama warga.
Adu Tangkas Domba Garut: Atraksi Legendaris yang Penuh Makna
Salah satu daya tarik utama di Desa Wisata Saung Ciburial adalah pertunjukan atraksi tangkas domba Garut, tradisi turun-temurun yang menjadi identitas masyarakat setempat. Domba-domba bertanduk besar dan tubuh kekar tampil gagah di arena hijau, diiringi musik tradisional dan sorak penonton. Namun bagi warga, ini bukan sekadar tontonan, melainkan simbol keteguhan dan semangat hidup orang Garut.

“Ketangkasan domba ini menggambarkan karakter masyarakat kami: tangguh, kuat, dan pantang menyerah,” ujar Siti.
Selain adu domba, pengunjung juga disuguhkan pertunjukan pencak silat Gajah Putih dan Kaulinan Barudak Urang Lembur (Kabarulem) permainan tradisional anak yang dikemas secara edukatif dan menghibur. Semua atraksi ini memperkaya pengalaman wisata yang menggabungkan unsur hiburan, edukasi, dan pelestarian budaya.
Harmoni Alam, Air, dan Kehidupan
Terletak di ketinggian 1.019 meter di atas permukaan laut, Desa Wisata Saung Ciburial menawarkan udara pegunungan yang segar, air jernih dari mata air alami, serta lanskap persawahan yang menenangkan. Nama “Ciburial” sendiri berarti air yang memancar keluar dari tanah, merujuk pada sumber mata air yang menjadi kehidupan utama warga desa.









