Akses Air Bersih Masih Jadi Masalah di Bandung, Farhan Dorong Solusi Berkelanjutan dan Edukasi Sanitasi

BeritaBandungRaya.com – Persoalan akses air bersih masih membayangi sejumlah kawasan padat penduduk di Kota Bandung, salah satunya di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar. Hingga kini, pendistribusian air dari Perumda Air Minum Tirtawening belum dapat berjalan setiap hari dan masih dilakukan dua hari sekali melalui sistem giliran.

BACA  JUGA : ITB dan Pemkot Bandung Kolaborasi Bangun Inovasi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Lewat Innovibes Vol 3

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengungkapkan hal tersebut saat menghadiri kegiatan Siskamling Siaga Bencana di Cibadak, Rabu (12/11/2025). Menurut laporan Tirtawening, persoalan utama terletak pada keterbatasan sumber air baku yang dimiliki kota ini.

“Kota Bandung memang belum memiliki sumber air baku sendiri. Saat ini cakupan layanan PDAM baru sekitar 47 persen dengan kebocoran hampir 40 persen. Ini tantangan besar yang harus kita hadapi bersama,” ujar Farhan.

Tantangan Menuju Target Nasional 2045

Farhan menyebut, kondisi saat ini membuat pemerintah daerah harus bekerja lebih cepat dan terukur. Pemerintah pusat telah menargetkan 100% akses air bersih dan 70% sanitasi aman pada tahun 2045. Target ambisius tersebut, menurutnya, tidak mungkin tercapai tanpa kolaborasi kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta.

Tak hanya air bersih, Farhan juga menyoroti persoalan sanitasi tidak layak di sejumlah titik, termasuk rumah-rumah di bantaran Sungai Citepus yang belum memiliki septic tank. Untuk itu, ia mendorong pembangunan septic tank komunal agar limbah domestik tidak lagi mencemari sungai.