ASITA Jabar Gelar West Java Travel Mart 2025, Genjot Inbound Turis Lewat Business Matching

Baca Juga: Menjelang Ballon d’Or 2025: Siapa yang Akan Jadi Raja Sepak Bola Dunia?

Dukungan penuh juga datang dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Rizka Inki, perwakilan tim pemasaran pariwisata untuk Malaysia, Indochina, dan Brunei, menyebut bahwa WJTM 2025 menjadi wadah strategis memperkenalkan pariwisata Jawa Barat ke pasar internasional.

“Kegiatan ini sejalan dengan target nasional, yaitu mendatangkan 14 juta wisatawan mancanegara dan mendorong 1,08 miliar pergerakan wisatawan nusantara sepanjang 2025. Program Pariwisata Naik Kelas juga kita dorong lewat promosi gastronomi, wellness tourism, hingga wisata bahari,” jelas Rizka.

Ia menambahkan, Malaysia masih menjadi pasar prioritas bagi Jawa Barat. “Orang Malaysia sangat suka belanja, kuliner, dan urban culture. Produk-produk lokal Bandung, kafe-kafe kreatif, serta brand fashion khas Bandung sangat diminati. Itu yang terus kita promosikan melalui sales mission, trade show, hingga media sosial,” katanya.

Selain itu, Rizka menilai Jawa Barat memiliki keunggulan unik karena bisa menawarkan kombinasi wisata alam, budaya, belanja, dan kuliner dalam satu paket. “Ketika kita ajak buyer ke Garut, mereka langsung jatuh cinta. Inilah yang menjadi modal besar kita untuk menjual pariwisata Jabar ke pasar ASEAN,” tambahnya.

Baca Juga: Fenomena Langka! Langit Bandung Diselimuti Awan Badai Petir, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

Dengan dukungan dari pemerintah daerah, pelaku industri, hingga Kementerian Pariwisata, WJTM 2025 diharapkan mampu mendorong pariwisata Jawa Barat naik kelas. Ajang ini bukan hanya sekadar pameran, tetapi sebuah gerakan kolektif untuk memperkuat citra Jawa Barat sebagai destinasi unggulan internasional.