“Assalamualaikum Baitullah”: Ketika Film Menjadi Obat Bagi Kesehatan Mental

BeritaBandungRaya.com – Di tengah hingar-bingar dunia hiburan, muncul sebuah film yang membawa napas berbeda: Assalamualaikum Baitullah. Bukan sekadar tontonan religi biasa, film ini hadir sebagai bentuk empati yang dalam terhadap luka batin yang sering kali tersembunyi. Di balik karya yang akan tayang pada 17 Juli 2025 ini, hadir sosok Asma Nadia — penulis yang dikenal lewat novel-novel inspiratifnya — yang kini mengangkat kisah menyentuh ini ke layar lebar.

Berangkat dari Kisah Nyata yang Menggugah

Dalam special screening film yang digelar di XXI Ciwalk Bandung, Sabtu (12/7), Asma Nadia mengungkapkan bahwa cerita film ini berakar dari pengalaman nyata. Ia mengenang kisah seorang kenalannya, yang nyaris melakukan bunuh diri saat sedang bekerja. Tak hanya itu, ia juga pernah bertemu dengan pelajar dan seorang ibu rumah tangga yang memiliki keinginan serupa.

“Dari situ saya sadar, begitu banyak jiwa-jiwa yang luka, kehilangan harapan, dan nyaris menyerah pada hidup,” ujar Asma dengan suara bergetar.

Kisah-kisah tersebut kemudian diramu menjadi novel Assalamualaikum Baitullah, yang diterbitkan pada 2024, dan kini diterjemahkan ke medium film oleh rumah produksi VMS dengan sutradara Hadrah Daeng Ratu.

BACA JUGA: Film Kitab Sijjin & Illiyyin Tayang 17 Juli, Ini Peran yang di Hadapi Dinda Kanya Dewi dan Yunita Siregar

Film Bukan Sekadar Hiburan

Asma menyebut bahwa film ini adalah amunisi kesabaran. Ia ingin para penonton menjadikannya sebagai ruang healing — tempat untuk menangis, merefleksi, dan memeluk kembali harapan yang sempat hilang.

“Buat mereka yang ditinggalkan, disakiti, kehilangan arah, saya harap setelah menonton ini mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri,” ungkap Asma.

Lebih dari itu, film ini juga menyentuh persoalan-persoalan hidup perempuan yang kerap terbungkam, seperti tekanan jodoh, trauma, dan pencarian makna hidup di tengah keterpurukan mental.