“Anak TK ikut wisuda, tapi orang tuanya bahkan belum punya rumah. Ironi, kan?” tukas Dedi.
Dalam percakapan itu, meskipun Aura sempat melontarkan kritik keras, ia tetap menunjukkan rasa hormat dan ketulusan, membuat suasana audiensi berlangsung dalam nuansa dialog terbuka.
Momen ini menjadi gambaran nyata bahwa keberanian remaja seperti Aura Cinta mampu membawa suara masyarakat kecil ke ruang diskusi dengan para pemegang kebijakan, meski berada di tengah arus kekuasaan.