Menurut hisab, ijtimak atau konjungsi bulan dan matahari akan terjadi pada 28 Februari 2025 pukul 07.44 WIB. Pada saat matahari terbenam, hilal diperkirakan berada di atas ufuk dengan ketinggian antara 3° hingga 4,5° di berbagai wilayah Indonesia. Meskipun sudah berada di atas ufuk, belum tentu hilal dapat terlihat dengan jelas karena dipengaruhi oleh kondisi atmosfer.
Prediksi Awal Puasa Ramadan 2025
Berdasarkan Kalender Hijriah Kemenag, 1 Ramadan 1446 H diperkirakan jatuh antara 1 atau 2 Maret 2025, tergantung hasil Sidang Isbat. Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan jatuh pada 1 Maret 2025 berdasarkan metode hisab mereka.
BACA JUGA: Dedi Kusnandar Kenang Bejo Sugiantoro: Sosok Panutan yang Tak Akan Dilupakan
Jika hilal berhasil diamati pada 28 Februari 2025, maka pemerintah kemungkinan akan menetapkan awal puasa pada 1 Maret 2025, sejalan dengan Muhammadiyah. Namun, jika hilal tidak terlihat, maka puasa akan dimulai pada 2 Maret 2025.
Pentingnya Sidang Isbat bagi Umat Islam
Sidang Isbat memiliki peran penting dalam memberikan kepastian kepada umat Islam mengenai awal bulan Ramadan. Dengan keputusan resmi dari pemerintah, masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan seragam. Selain itu, sidang ini juga menunjukkan bagaimana metode hisab dan rukyat dapat berjalan beriringan untuk menentukan waktu ibadah secara akurat.
Bagi masyarakat, mengikuti hasil Sidang Isbat dapat membantu dalam merencanakan persiapan puasa, termasuk menentukan waktu sahur, berbuka, serta jadwal ibadah lainnya seperti tarawih dan tadarus Al-Qur’an.