Awas! Kandungan dalam Parfum Ini Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan dan Kesuburan

Menurut Dr. Lora Shahine, ahli endokrinologi reproduksi, phthalates dapat mengganggu fungsi hormon dan sel dalam sistem reproduksi. Paparan zat ini dikaitkan dengan penurunan kualitas sperma pada pria, gangguan ovulasi pada wanita, serta peningkatan risiko infertilitas dan keguguran.

Dampak negatif lainnya adalah gangguan menstruasi, risiko endometriosis, serta kemungkinan pubertas dini pada anak perempuan. Sebuah studi Harvard University tahun 2002 juga menemukan bahwa pria dengan paparan phthalates dalam kadar normal mengalami peningkatan kerusakan DNA dalam sperma mereka.

Baca Juga: 7 Pilihan Buah Terbaik untuk Buka Puasa: Segar, Bernutrisi, dan Baik untuk Pencernaan

Apakah Phthalates dalam Parfum Benar-Benar Berbahaya?

Cosmetic Ingredient Review Expert Panel pada tahun 2002 menyimpulkan bahwa phthalates aman digunakan dalam kosmetik karena tingkat paparannya dianggap rendah. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) juga menyatakan tidak ada bukti kuat yang menghubungkan phthalates dalam kosmetik dengan risiko kesehatan serius.

Namun, Dr. Lora tetap mengingatkan bahwa akumulasi phthalates dari berbagai produk dapat menjadi ancaman bagi kesehatan dalam jangka panjang. “Bukan hanya parfum, tetapi juga bahan pengganggu hormon lain seperti BPA, PFAS, dan paraben yang terdapat dalam produk sehari-hari dapat meningkatkan risiko kesehatan,” jelasnya.

Baca Juga: Habib Ja’far: Jadikan Puasa Ramadan Sebagai Momentum Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental

Cara Mengurangi Paparan Phthalates

Meskipun tidak mungkin sepenuhnya menghindari phthalates, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalkan paparan: