Kebersamaan mereka selama dua tahun terakhir diwarnai dengan berbagai momen manis, termasuk ketika Maxime melamar Luna secara romantis di Jepang. Saat bunga sakura bermekaran, Maxime menyerahkan cincin berlian yang sudah ia siapkan jauh-jauh hari—sebuah simbol keseriusan dan cinta tulus.
Pasangan ini juga dikenal terbuka soal komunikasi. Mereka membicarakan segala hal secara matang sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, mulai dari soal masa depan hingga kesiapan mental dan emosional sebagai suami-istri. Bahkan, Luna tak ragu membahas topik sensitif seperti perbedaan libido dan kondisi usia di masa depan, menunjukkan bahwa keduanya benar-benar siap menghadapi segala kemungkinan bersama.
Keharmonisan hubungan mereka juga tercermin dari momen-momen menjelang hari pernikahan. Dalam prosesi siraman yang dilaksanakan dengan adat Indonesia, Maxime tampil gagah dan penuh keyakinan. Ia menjalani tradisi itu dengan penuh khidmat, didampingi keluarga dan kerabat terdekat.
Romantisme pasangan ini turut membuat banyak warganet merasa terinspirasi. Alih-alih melihat usia sebagai batas, Luna dan Maxime menunjukkan bahwa saling pengertian, cinta yang tulus, dan komunikasi yang jujur adalah kunci utama dalam membangun hubungan langgeng.
Undangan pernikahan mereka yang tersebar luas di media sosial menyebutkan bahwa upacara sakral itu akan berlangsung di Bali. Meski belum memberikan konfirmasi secara langsung, semua tanda menunjukkan bahwa pasangan ini siap menempuh kehidupan baru sebagai suami dan istri.
