Babak Kedua: Joelinton dan Osula Mantapkan Kemenangan
Selepas jeda, Newcastle tetap mendominasi penguasaan bola. Beberapa peluang emas lahir dari kaki Anthony Gordon, Elanga, dan Guimaraes, namun penyelesaian akhir masih belum maksimal.
Tekanan akhirnya membuahkan hasil di menit ke-75. Joelinton kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah melepaskan sepakan terarah dari dalam kotak penalti, mengubah kedudukan menjadi 3-0.
Bradford sempat memberikan perlawanan di menit-menit akhir. Andy Cook, pemain yang sejak kecil mengidolakan Alan Shearer, mencetak gol balasan melalui tendangan keras yang menghujam ke gawang Newcastle setelah membentur mistar.
Namun, Osula kembali memperlebar jarak hanya beberapa menit berselang. Dari jarak dekat, ia memaksimalkan umpan matang rekannya dan memastikan kemenangan telak Newcastle dengan skor akhir 4-1.
Strategi Eddie Howe Berbuah Manis
Pelatih Newcastle, Eddie Howe, menunjukkan keseriusannya di ajang ini dengan menurunkan sebagian besar pemain inti. Meski melakukan tujuh perubahan dari laga sebelumnya, Howe tetap memainkan nama-nama seperti Sven Botman, Malick Thiaw, Lewis Hall, Bruno Guimaraes, hingga Joelinton dan Anthony Gordon.
Langkah ini terbukti tepat. Newcastle tampil dominan sejak awal dan mampu menemukan kembali ketajaman yang sempat hilang dalam beberapa laga terakhir.
Sorak-sorai suporter di tribun Gallowgate End pun terdengar lantang ketika Joelinton mencetak gol ketiga, meneriakkan yel-yel:
“We’re Newcastle and we’re going to win the cup!”