Uya mengungkap, saat kejadian rumahnya masih dihuni oleh keluarga besar, termasuk orang tua istrinya, adik ipar, serta beberapa karyawan. “Mertua gue keluar 30-40 menit sebelum kejadian, enggak bawa apa-apa, cuma empat baju,” ujarnya. Ia menambahkan, aparat keamanan sebenarnya sudah berada di sekitar lokasi, namun jumlah mereka tak sebanding dengan massa yang datang.
“Polisi ada, tapi enggak sebanding. Untungnya warga sekitar sempat bantu nahan,” kata pria bernama asli Surya Utama itu.
Penjarahan terhadap rumah Uya disebut terjadi imbas dari maraknya video joget para anggota DPR RI di Sidang Tahunan MPR pada 15 Agustus 2025. Selain Uya Kuya, rumah milik politikus Eko Patrio dan Ahmad Sahroni juga menjadi sasaran massa.
Uya mengaku belum menghitung secara pasti kerugian yang dialaminya. Namun ia menyebut, banyak barang berharga raib, termasuk satu unit grand piano berukuran besar. “Grand piano itu kan gede banget, gue enggak ngerti gimana cara ngangkatnya,” katanya heran.
Meski begitu, Uya memilih untuk bersyukur dan ikhlas atas kejadian yang menimpanya. “Mendingan gue difitnah sampai rumah dijarah daripada gue kena kasus hukum. Gue enggak ngelakuin hal-hal yang aneh atau melanggar hukum,” ungkapnya.
Sementara itu, kabar baik datang dari 20 ekor kucing peliharaan Uya Kuya yang sempat hilang dalam penjarahan tersebut. Menurut sahabatnya, Tamara Asjikien, dua puluh kucing itu akhirnya berhasil ditemukan dan kini berada dalam kondisi sehat.












