Bring Me The Horizon, Kuartet Rock Inggris yang Terus Mendobrak Batas Genre

Panggung Global dan Capaian Ikonik

Dengan lebih dari 4 juta album terjual di seluruh dunia dan tur ke lebih dari 40 negara, BMTH kini jadi salah satu band paling berpengaruh dari Inggris di abad ke-21.
Dua malam konser mereka di The O2 London dan satu malam di The Forum Los Angeles terjual habis, sementara penampilan mereka di Glastonbury 2016 dan 2018 dipuji sebagai bukti bahwa rock masih hidup — hanya tampil dalam bentuk yang baru.

Musim panas 2019 menjadi era keemasan BMTH, saat mereka menjadi headliner festival besar di seluruh Eropa, menegaskan status mereka sebagai kekuatan utama dalam lanskap musik alternatif dunia.

Evolusi Tanpa Henti: Dari “That’s The Spirit” ke “amo”

Sebelum amo, mereka sudah menyiapkan arah baru lewat That’s The Spirit (2016) — album yang mendapat sertifikasi Platinum, menempati posisi dua besar di Inggris dan Billboard 200 AS, serta menjadi jembatan antara masa lalu metalcore dan masa depan eksperimental mereka.
Kini, dengan lebih dari 1 miliar penayangan di YouTube, BMTH telah menjadi ikon digital sekaligus pelopor gaya produksi yang memadukan emosi mentah dan teknologi futuristik.

BACA JUGA : Separuh Bangunan di Bandung Tak Miliki Izin Resmi, Cermin Kelemahan Tata Ruang Kota

Rock yang Tidak Mau Diam di Tempat

Bring Me The Horizon bukan lagi sekadar band rock — mereka adalah arsitek suara generasi baru.
Band ini menolak stagnasi, mengganti distorsi dengan synth, dan menggandeng penggemar lintas genre tanpa kehilangan jati diri.
Di era ketika batas antara rock, elektronik, dan pop semakin kabur, BMTH berdiri di tengahnya — membuktikan bahwa evolusi bukan pengkhianatan, tapi bentuk tertinggi dari keberanian artistik.

Dan seperti kata banyak penggemar, “Mereka bukan mengubah arah rock — mereka menciptakan ulang maknanya.”***