Bukan LK21, Rebahin, IndoXXI: Inilah 5 Link Nonton Film Pengepungan di Bukit Duri yang Sedang Tayang di Bioskop

BeritaBandungRaya.com – Film terbaru dari Joko Anwar berjudul Pengepungan di Bukit Duri resmi tayang di bioskop mulai Kamis, 17 April 2025. Disutradarai oleh pembuat film Pengabdi Setan dan Impetigore, film ini hadir dengan nuansa berbeda: sebuah drama aksi-thriller berlatar masa depan Indonesia yang kacau dan penuh konflik sosial.

Dengan cerita yang menggugah dan penuh ketegangan, Pengepungan di Bukit Duri mengisahkan perjuangan seorang guru muda bernama Edwin yang mencari keponakannya di tengah sekolah penuh kekerasan. Film ini tidak hanya menyajikan aksi intens, tetapi juga menyentuh isu diskriminasi dan kemanusiaan yang sangat relevan dengan kondisi saat ini.

Film ini mendapat sambutan positif sejak trailer-nya dirilis. Antusiasme penonton terlihat dari cepatnya pembelian tiket di sejumlah kota. Jika kamu penasaran dengan cerita dan aksi penuh adrenalin dalam film ini, pastikan tidak kehabisan tiket.

BACA JUGA: Sinopsis Film Pengepungan di Bukit Duri Sedang Tayang di Bioskop: Aksi Brutal di Sekolah Penuh Rahasia Karya Joko Anwar

Film ini menggambarkan Indonesia di masa depan, tepatnya tahun 2027, saat negara digambarkan sedang berada di ambang kehancuran akibat konflik sosial, diskriminasi, dan kebencian rasial yang memuncak. Situasi genting ini menjadi latar utama dari kisah perjuangan seorang guru muda bernama Edwin.

Edwin, yang diperankan oleh Morgan Oey, menerima tugas mengajar di SMA Duri, sebuah sekolah yang reputasinya buruk karena menjadi tempat bagi siswa-siswa bermasalah. Tapi kehadiran Edwin punya tujuan tersembunyi: ia ingin mencari keponakannya yang hilang setelah sang kakak meninggal dunia.

BACA JUGA: 50 Ucapan Paskah 2025 Penuh Makna dan Harapan, Cocok Dibagikan ke Keluarga, Sahabat, dan Rekan Kerja

Alih-alih menemukan jawaban, Edwin justru dihadapkan pada kekacauan. Kekerasan di sekolah tersebut kian memburuk, dan kondisi kota yang mulai dilanda kerusuhan sosial membuat situasi semakin tak terkendali. Bersama guru BK bernama Diana (Hana Malasan), Edwin harus berjuang bertahan hidup saat sekolah berubah menjadi medan pertempuran.