Bupati Bandung Barat Hentikan Sementara Operasional Dapur SPPG Panyandaan Usai Kasus Keracunan Massal

Penyelidikan Diperluas

Kasus ini kini ditangani langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Tim investigasi telah mengambil sampel sisa makanan untuk diuji di laboratorium guna memastikan penyebab pasti keracunan.
Dugaan sementara mengarah pada kontaminasi bakteri patogen seperti Salmonella atau Bacillus cereus, yang biasa ditemukan pada makanan yang disimpan terlalu lama tanpa pendinginan memadai.

Dari total korban, 452 siswa telah dipulangkan, sementara 50 lainnya masih dirawat intensif di berbagai rumah sakit.
Pemkab Bandung Barat memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan ditanggung pemerintah melalui BGN sebagai bentuk tanggung jawab negara atas program pemenuhan gizi anak sekolah.

Distribusi MBG Dihentikan

Dapur SPPG Panyandaan setiap harinya menyalurkan sekitar 3.649 paket MBG ke delapan sekolah di Kecamatan Cisarua.
Dengan adanya perintah penghentian sementara, seluruh distribusi makanan dari dapur tersebut resmi dihentikan sampai hasil investigasi dan audit keamanan pangan dinyatakan aman.

“Kita tidak bisa mengambil risiko. Keselamatan anak-anak adalah prioritas utama,” ujar Bupati Jeje menegaskan.

Pemerintah daerah juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh dapur penyedia MBG di Bandung Barat, termasuk aspek kebersihan, suhu penyimpanan, dan sertifikasi laik sanitasi sebelum kembali beroperasi.

BACA JUGA: Tragedi Mahasiswa Unud: Fakta di Balik Kematian Timothy Anugerah dan Dugaan Perundungan di Kampus

Langkah Evaluatif Pemerintah

Selain penghentian sementara, Pemkab Bandung Barat akan: