CMSE 2025 Hadir Lagi: Acara Edukasi Pasar Modal yang Seru dan Gratis untuk Semua

Talkshow Lintas Agama: Investasi dari Perspektif Spiritual

Salah satu sesi yang paling ramai disorot publik adalah talkshow lintas agama bertema “Muda Kaya, Tua Bahagia, Mati Bagaimana?”
Menghadirkan Husein Ja’far Al Hadar, Pendeta Marcel, dan Bhante Dhirapuñño, acara ini mengangkat isu keseimbangan antara rezeki, investasi, dan nilai spiritual dalam kehidupan modern.
Dialog lintas iman ini menunjukkan bahwa literasi finansial bisa dikaitkan dengan makna hidup dan moralitas, bukan hanya soal angka dan keuntungan.

“Edukasi finansial tidak harus kaku. Kita ingin masyarakat belajar investasi sambil memahami nilai-nilai hidup yang seimbang,” ujar salah satu panitia CMSE 2025.

Pameran Interaktif dan Booth Pelaku Industri

Selain seminar, CMSE 2025 juga menghadirkan 95 tenant (88 booth) dari berbagai perusahaan sekuritas, manajer investasi, platform keuangan digital, dan pelaku UMKM.
Pengunjung bisa membuka rekening efek secara langsung, mencoba simulasi investasi saham digital, hingga berkonsultasi dengan manajer investasi profesional.
Tersedia pula booth edukatif yang menjelaskan dasar-dasar pasar modal — mulai dari mekanisme perdagangan saham, reksa dana, hingga pembiayaan lewat securities crowdfunding (SCF).

Suasana makin ramai dengan hiburan musik, doorprize, dan aktivitas komunitas investor muda, menjadikan CMSE 2025 bukan hanya ajang bisnis, tapi juga tempat belajar finansial yang menyenangkan.

BEI dan OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan

Direktur Utama BEI Iman Rachman menegaskan bahwa pasar modal kini bukan lagi ranah eksklusif bagi kalangan tertentu.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa pasar modal terbuka bagi siapa pun. Melalui CMSE 2025, kami dorong literasi dan kepercayaan publik agar semakin banyak yang berani mulai berinvestasi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menekankan pentingnya menjaga integritas pasar dan perlindungan investor.

“Pasar modal yang sehat harus adil dan transparan. Literasi menjadi kunci agar masyarakat dapat berinvestasi secara cerdas dan terhindar dari risiko,” katanya.