BeritaBandungRaya.com – Cuaca dingin yang tengah melanda sejumlah wilayah Indonesia belakangan ini tidak hanya membuat tubuh menggigil, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit musiman seperti batuk, pilek, dan infeksi kulit.
Pakar kesehatan mengingatkan pentingnya menjaga daya tahan tubuh (imun) agar tetap kuat menghadapi perubahan suhu ekstrem, terutama di musim penghujan.
BACA JUGA : Bandung Diprediksi Diguyur Hujan Ringan Sepanjang Hari, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
Jaga Kehangatan, Jaga Kesehatan
Salah satu langkah utama untuk melindungi tubuh saat cuaca dingin adalah menjaga suhu tubuh tetap hangat.
Gunakan pakaian berlapis yang mudah dilepas-pakai sesuai kebutuhan, serta lengkapi dengan topi, sarung tangan, syal, dan kaus kaki tebal.
Langkah sederhana ini efektif mencegah penurunan suhu tubuh yang bisa berujung pada flu atau infeksi saluran pernapasan.
Selain itu, hindari pakaian basah terlalu lama. Kelembapan tinggi dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri di kulit, terutama pada area lipatan tubuh.
Segera ganti pakaian dan mandi air hangat setelah kehujanan untuk menjaga kebersihan serta mencegah infeksi.
Perkuat Daya Tahan Lewat Pola Makan dan Istirahat
Kondisi cuaca dingin sering membuat tubuh membutuhkan energi ekstra untuk mempertahankan suhu. Karena itu, asupan bergizi menjadi faktor penting.
Konsumsi makanan hangat seperti sup sayur, bubur, atau kaldu ayam, serta buah kaya vitamin C seperti jeruk, jambu biji, dan kiwi, yang berperan memperkuat sistem imun.
Selain itu, jangan abaikan kebutuhan cairan. Meskipun udara terasa sejuk, risiko dehidrasi tetap ada karena tubuh kehilangan cairan lewat pernapasan dan metabolisme.
Disarankan untuk minum air putih atau teh herbal hangat secara rutin agar tubuh tetap terhidrasi dan suhu tubuh stabil.
Istirahat juga menjadi komponen penting untuk menjaga imun. Pastikan tidur 7–9 jam per malam, karena waktu tidur yang cukup membantu regenerasi sel dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.











