Dadi Roswandi: Quick Wins Harus Membawa Perubahan dan Manfaat, Jangan Hanya Target Administratif

Kemudian, Indeks Informasi Metode KB sebesar 71,97 persen dan persentase pelayanan KB pascapersalinan sebesar 78,60 persen. Dadi berharap sejumlah indikator kinerja tersebut mengalami kenaikan pada tahun yang akan datang.

“Adapun realisasi dana alokasi khusus (DAK), berdasarkan data yang bersumber dari aplikasi MORENA, realisasi DAK Subbidang KB Tahun Anggaran 2024 untuk fisik mencapai 90,81 persen. Sementara DAK Nonfisik mencapai 96,61 persen,” jelas Dadi.

Khusus quick wins, c⁠apaian program sampai dengan Mei 2025 masih masih terbilang rendah. Gerakan Orang Tua Asuh Peduli Stunting (Genting), dari target 207.189 keluarga berisiko stunting (KRS) baru terealisasi bantuan untuk 2.710 KRS. Jumlah orangtua asuh stunting (OTA) baru terhimpun 81 orang. Namun demikian, Kemendukbangga Jabar berhasil menyalurkan bantuan nutrisi senilai Rp 296,53 juta, jamban sehat dan rumah layak huni Rp 75 juta, dan akses air bersih senilai Rp 450 juta.

BACA JUGA: Kisah Korban Selamat Satu-satunya Tragedi Jatuhnya Air India di Ahmedabad: ‘Saya Bangun di Tengah Mayat’

“Untuk Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), sampai Mei tercatat memiliki dua percontohan: TPA Dandelion Daycare Plus di Kota Depok dan TAS AI Alah di Ciamis. Untuk Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), berdasarkan data LAPOR-GATIJABAR pada 8 Juni pukul 10.00 WIB, ayah/calon ayah yang telah teredukasi sebanyak 2.690 orang dari target 251.547orang,” urai Dadi.

Pada quick wins keempat, Lansia Berdaya (Sidaya), saat ini tercatat 4.949 lansia telah mendapatkan pelayanan Kesehatan. Kemudian, 119 lansia mengikuti sekolah lansia bina keluarga lansia (BKL), dan 16 kader BKL mengikuti pelatihan perawatan jangka panjang. Selain itu, terdapat dua calon percontohan lansia berdaya, yaitu BKL Langkap Lancar di Kabupaten Pangandaran dan BKL Cilengkrang di Kabupaten Bandung.***