BeritaBandungRaya.com – Nama Arsenal Tivat mendadak jadi sorotan utama sepak bola Eropa. Bukan karena prestasi, tapi karena sanksi luar biasa berat yang dijatuhkan UEFA: larangan tampil di kompetisi Eropa selama 10 tahun dan denda sebesar €500.000. Klub asal Montenegro itu terbukti terlibat dalam pengaturan skor saat menghadapi Alashkert FC pada Juli 2023.
Sanksi ini membuat Arsenal Tivat masuk daftar elite klub yang pernah dilarang tampil di Eropa oleh UEFA. Nama-nama besar seperti Juventus, Besiktas, dan Fenerbahce juga pernah merasakannya, namun tidak ada yang seberat larangan 10 tahun.
BACA JUGA: Statistik Aston Villa Tekuk AS Roma 4-0: Efisien di Depan Gawang, Meski Kalah Penguasaan Bola
Berikut daftar klub yang pernah dilarang tampil di kompetisi Eropa oleh UEFA:
-
Arsenal Tivat (Montenegro) – 10 tahun (2025), pengaturan pertandingan
-
Juventus (Italia) – 1 musim (2023), pelanggaran Financial Fair Play
-
Fenerbahce (Turki) – 3 tahun (2013), pengaturan pertandingan
-
Besiktas (Turki) – 1 tahun (2013), pengaturan pertandingan
-
FK Pobeda (Makedonia Utara) – 8 tahun (2009), manipulasi skor dan korupsi
Tak hanya itu, seluruh klub Inggris pernah merasakan sanksi massal pasca tragedi Stadion Heysel 1985, yang membuat mereka absen dari kompetisi Eropa selama lima tahun. Namun sanksi ini bersifat nasional, bukan individual.
Sementara itu, Liga Champions musim 2025/26 juga mencetak sejarah unik. Laga antara Kopenhagen (Denmark) dan Malmö (Swedia) resmi tercatat sebagai pertandingan antarklub dengan jarak tempuh terpendek sepanjang sejarah kompetisi Eropa. Kedua klub hanya dipisahkan oleh Jembatan Oresund dan berjarak 28 km secara garis lurus—lebih dekat dari beberapa pertandingan domestik di liga nasional lainnya.
Perjalanan dari markas Kopenhagen ke Malmö hanya memakan waktu sekitar 35 menit dengan mobil atau kereta. UEFA mencatat ini sebagai pertama kalinya dalam sejarah Liga Champions ada pertandingan dua negara dengan jarak tempuh sesingkat ini.