Bursa Efek Thailand (SET) menghentikan seluruh aktivitas perdagangan pada sesi sore setelah gempa terjadi. Operator bursa mengumumkan bahwa langkah ini diambil untuk mengantisipasi ketidakstabilan pasar.
BACA JUGA: Hari Pertama Cuti Lebaran, 240 Ribu Pemudik Berangkat dengan Kereta Api
Gempa Susulan dan Analisis Pakar
BMKG melaporkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Namun, beberapa gempa susulan telah terjadi, dengan yang terbesar berkekuatan magnitudo 6,6.
“Gempa ini diakibatkan oleh aktivitas Sesar Besar Sagaing dan memiliki mekanisme geser mendatar (strike-slip),” kata Daryono, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.
Hingga saat ini, otoritas Myanmar belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai jumlah korban dan total kerusakan yang terjadi. Warga di daerah terdampak diminta untuk tetap siaga dan menghindari bangunan yang berisiko roboh akibat gempa susulan.***