Strategi Investasi di Tengah Gejolak
TIM BEI menyarankan agar investor ritel tidak gegabah mengambil keputusan emosional. Sebaliknya, beberapa strategi berikut dapat diterapkan:
-
Diversifikasi Portofolio
Hindari menaruh seluruh dana pada satu sektor atau instrumen. Gabungkan saham, obligasi, dan reksa dana pasar uang. -
Fokus pada Fundamental Emiten
Pilih saham perusahaan dengan manajemen kuat, stabilitas arus kas, dan potensi pertumbuhan jangka panjang. -
Pantau Valuasi Saham
Koreksi pasar bisa menjadi peluang membeli saham dengan valuasi menarik, namun tetap cek kondisi keuangan dan prospek perusahaan. -
Kombinasikan Aset Defensif
Instrumen seperti obligasi pemerintah dan sektor consumer staples atau kesehatan dapat menjaga kestabilan portofolio. -
Tetap Berpegang pada Tujuan Investasi
Fluktuasi jangka pendek tidak seharusnya mengganggu rencana keuangan jangka panjang, seperti dana pensiun atau pendidikan.
BACA JUGA: WEEKEND CUAN! Strategi Kilat Raup Saldo DANA Gratis sampai Rp300.000 di Sabtu, 5 Juli 2025
Waspadai Risiko, Namun Jangan Lupakan Peluang
Konflik geopolitik memang menjadi faktor eksternal tak terduga yang memengaruhi pasar modal. Namun, sejarah membuktikan bahwa pasar mampu bangkit seiring waktu. Indonesia, sebagai negara berbasis ekspor komoditas, kerap mendapat keuntungan jangka menengah dari lonjakan harga global.
Investor yang disiplin, memahami risiko makroekonomi, serta mengelola emosi dengan baik, memiliki peluang besar untuk meraih keuntungan di tengah badai.***