“Pemindahan ini juga untuk kepentingan mereka sendiri agar bisa berubah dan menyadari kesalahannya. Kami berharap Ammar Zoni bisa memperbaiki diri dan kembali ke masyarakat sebagai warga negara yang baik,” pungkas Rika Aprianti.
Kini, di balik dinding tebal dan kawat berduri Nusakambangan, Ammar Zoni menjalani konsekuensi dari pilihan hidupnya sendiri—sebuah perjalanan pahit dari dunia gemerlap sinetron menuju sel sunyi berpengamanan super ketat.***