Dedi Mulyadi Disiram Air Saat Kunjungan di Bekasi, Polisi Temukan Jimat dalam Tas Pelaku

Ia juga menegaskan bahwa aksinya tidak ada kaitan dengan perintah dari siapa pun. “Demi Allah, enggak ada yang nyuruh. Saya cuma panik. Kita percaya ada dua alam, Pak,” tambahnya dengan nada campur bingung dan gugup.

Meski sempat disiram dan nyaris terkena lemparan botol, Dedi Mulyadi memilih bersikap tenang dan tidak mempermasalahkan kejadian tersebut. Bahkan dalam pidatonya di hadapan ribuan warga Bekasi, KDM sama sekali tidak menyinggung insiden itu. Sebaliknya, ia menyulap peristiwa tersebut menjadi pesan filosofis soal cinta terhadap daerah yang dipimpinnya.

“Saya mencintai Bekasi. Tapi mencintai itu kadang menyakitkan. Kalau saya lihat Bekasi kumuh dan banjir, artinya saya harus menyelesaikan kekumuhan dan banjir itu karena saya mencintai,” ucap Dedi Mulyadi penuh semangat.

BACA JUGA: Miris! Ibu di Bekasi Dihajar Anaknya Gara-Gara Motor, Polisi: Pelaku Sudah Diamankan

Ia pun menegaskan bahwa kunjungannya ke Bekasi bukan sekadar formalitas atau pencitraan semata. “Kalau saya tidak cinta Bekasi, ngapain capek-capek datang dari Bandung ke sini? Lebih baik saya diam di Bandung. Atau keliling ke luar negeri, lalu pulang-pulang bilang bawa investasi, padahal bohong,” ujarnya menohok, yang disambut gelak tawa warga.

Dalam kesempatan itu, KDM juga menggambarkan betapa melelahkannya perjalanan dari Bandung ke lokasi acara. Ia harus menembus kemacetan dan kerumunan padat warga hanya untuk menyapa dan mendengar aspirasi mereka. “Dari situ ke sini dua jam. Saya ditarik ke sana, diremes ke sini, habis saya,” ujarnya dalam logat Sunda yang mencairkan suasana.