Salah satu contoh, produk makanan khas Jawa Barat seperti cilok dan cimol kini rutin diekspor ke Hong Kong dengan volume mencapai satu ton per bulan. Menurut Yuke, keberhasilan tersebut sejalan dengan program UMKM Naik Kelas yang menjadi kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja.
Pada kesempatan yang sama, Diskuk Jabar juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait pengembangan koperasi dan UMKM. Kerja sama ini mencakup pertukaran produk, program magang sumber daya manusia, serta berbagi pengalaman antar pelaku usaha di kedua provinsi.
Mengusung tema “Produk Koperasi Sauyunan Ngawangun Kakuatan Ekonomi Menembus Pasar Global”, Gelar Produk Koperasi Jawa Barat 2025 ditargetkan menarik 5.000 hingga 6.000 pengunjung selama tiga hari pelaksanaan. Diskuk Jabar pun menargetkan pertumbuhan koperasi sebesar 20 persen pada 2026, seiring dengan upaya mendorong koperasi produktif yang mampu menyerap tenaga kerja dan memperkuat ekonomi kerakyatan.***












