DP3KB Jabar Dorong Pemehuhan Hak Anak di Lapas: Berbagi Kebahagiaan, Dorong Berani Berubah

“Selain itu juga diharapkan seluruh akses terhadap layanan pendidikan terbuka, baik formal ataupun nonformal bagi ABH. Tidak kalah penting adalah proses reintegrasi sosial ketika anak binaan dikembalikan ke lingkungan asalnya, yang tentunya membutuhkan pendampingan dan monitoring,” sambung Siska.

Siska yang juga Bunda Forum Anak Daerah (FAD) Jawa Barat ini menyampaikan apresiasinya atas sejumlah program yang telah dilakukan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Dia menilai program-program tersebut telah berkontribusi dalam mewujudkan kepentingan terbaik bagi anak. Sebut saja misalnya layanan pendidikan bagi ABH putus sekolah, fasilitasi keterampilan kewirausahaan, penyediaan kesempatan penyaluran kreativitas, fasilitasi program konseling dan kerohanian, serta program-program lain yang diselenggarakan LPKA.

Aku Berani Berubah

Lebih jauh Siska menjelaskan, kunjungan hari ini mengusung tema “Aku Berani Berubah”. Dia berharap tema ini bukan hanya jadi sebuah slogan.

“Lebih dari itu, tema menjadi semangat bahwa setiap orang, termasuk anak-anak binaan memiliki kekuatan untuk memperbaiki diri, menata masa depan, dan membuktikan bahwa masa lalu bukanlah akhir dari segalanya. Tema ini kami angkat bukan tanpa alasan. Kami percaya bahwa perubahan bukan sesuatu yang mustahil. Perubahan adalah pilihan yang mulia,” tegas Siska.

Siska berharap semua pihak terus bersinergi dan berkolaborasi secara berkesinambungan. Dengan demikian, proses pembinaan tidak berhenti di dalam tembok LPKA, tapi terus berlanjut hingga kembali ke masyarakat. Tujuan besarnya agar setiap anak lebih siap menghadapi tantangan hidup.

BACA JUGA: Operasi TNI di Sugapa: 18 Anggota OPM Tewas dalam Aksi Penindakan Satu Jam

“Kami semua ingin menjadi bagian dari lingkungan yang mendorong perubahan itu. Yakni, lingkungan yang memberi harapan, bukan menutup peluang tetapi mampu merangkul, bukan menghakimi,” ujar dia.