Dunia Akan Gelap Gulita Malam Ini: Gerakan Earth Hour 2025 Aksi Kecil dengan Dampak Besar

BeritaBandungRaya.com – Setiap tahunnya, Earth Hour menjadi momentum penting bagi jutaan orang di berbagai belahan dunia untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Pada tahun 2025, aksi simbolis ini akan kembali digelar pada Sabtu, 22 Maret, pukul 20:30 waktu setempat, dengan mengajak masyarakat mematikan lampu selama satu jam sebagai bentuk solidaritas dan komitmen dalam menjaga kelestarian bumi.

Makna Earth Hour: Lebih dari Sekadar Mematikan Lampu

Earth Hour bukan sekadar mematikan lampu selama 60 menit. Gerakan yang pertama kali diinisiasi oleh World Wide Fund for Nature (WWF) dan Leo Burnett Sydney pada 2007 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan dampak perubahan iklim dan mendorong aksi nyata bagi keberlanjutan lingkungan. Tahun lalu, lebih dari 1,5 juta jam telah didedikasikan oleh para pendukung Earth Hour di seluruh dunia sebagai bentuk kontribusi untuk bumi.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengajak masyarakat global untuk berpartisipasi dalam Earth Hour 2025 sebagai simbol solidaritas terhadap krisis iklim. “Earth Hour bukan hanya tentang mematikan lampu, tetapi juga tentang harapan dan aksi kolektif untuk masa depan yang lebih baik. Dunia saat ini mengalami perubahan iklim yang mengancam keberlanjutan hidup kita. Oleh karena itu, saya mengundang Anda semua untuk memberikan satu jam bagi bumi,” ujarnya dalam pernyataan resminya.

BACA JUGA: GAWAT! Willie Salim Akan Dilaporkan ke Polisi Usai Kontroversi Masak Besar 200 Kg Rendang di Palembang

Dampak Perubahan Iklim yang Kian Nyata