Elon Musk Usulkan Konstelasi Satelit untuk Kurangi Panas Matahari, Picu Perdebatan Soal Geoengineering

Peran Startup Stardust: Dari Pesawat hingga Balon Cuaca

Selain Musk, sejumlah perusahaan rintisan juga mengembangkan pendekatan serupa. Salah satu yang menonjol adalah Stardust, startup yang meneliti metode penyemprotan partikel ke atmosfer menggunakan pesawat atau balon cuaca. Partikel tersebut diharapkan membentuk lapisan reflektif yang mampu memantulkan sebagian sinar Matahari.

Stardust mendapatkan dukungan pendanaan dari grup bisnis milik keluarga Agnelli—pemegang saham Ferrari, Stellantis, dan Juventus—serta mantan eksekutif Facebook Matt Cohler, dan sejumlah investor Eropa serta Amerika.

CEO Stardust Solutions, Yanai Yedvab, menilai bahwa manajemen radiasi surya bukanlah solusi tunggal. “Ini hanya langkah awal. Upaya ini tidak akan sepenuhnya mengatasi ancaman perubahan iklim,” jelasnya.

BACA JUGA : Tesla Siapkan Peluncuran Cybercab, Taksi Otonom Tanpa Setir yang Siap Ubah Masa Depan Mobilitas

Perdebatan Global Terus Menguat

Gagasan geoengineering, termasuk usulan Musk, menghadapi dilema besar: di satu sisi menjanjikan potensi mitigasi cepat, namun di sisi lain dapat menimbulkan konsekuensi ekologis yang belum sepenuhnya dipahami. Para pakar menekankan bahwa pengurangan emisi tetap menjadi langkah paling aman dan berkelanjutan dalam melawan perubahan iklim.

Sementara itu, perbincangan publik mengenai geoengineering diperkirakan akan semakin meningkat seiring munculnya lebih banyak eksperimen dan tekanan global akibat perubahan iklim yang makin ekstrem.***