Menurut Wihaji, quick wins sejatinya bertumpu pada dua hal: mencegah dan mengubah perilaku. Dia mencontohkan sepeda motor. Tugas kementeriannya memastikan motor itu memiliki rem, gas, roda, bensin, dan lain-lain. Kemudian, sepeda motor tersebut sudah dilengkapi dengan surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan memiliki buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB).
BACA JUGA: Timnas Indonesia vs Vietnam, Cek Jadwal Final AFF U23 2025 dan Link Live Streaming Malam Ini!
“Dipastikan semua aman. Itu tugas kita. Tapi kalau di jalan kecelakaan, sudah bukan tugas kita. Tugas yang lain. Intinya, memastikan bahwa ibu hamilnya sehat sehat. Kemudian, asupan gizinya oke, kemudian apa lagi? Air bersihnya oke, sanitasinya oke, memastikan itu sehingga nanti ketika lahir aman, tidak stunting. Itu yang kita akan kerjakan,” jelas Wihaji.
“Dalam teori perilaku, menurut ilmu pengetahuan, dimulai dari knowledge dulu. Perilaku itu dimulai dari tahu. Setelah tahu baru muncul sikap. Setelah sikap baru muncul perilaku. Sikap yang diulang-ulang itulah menjadi perilaku. Pertanyaannya, adalah apakah yang kita kerjakan selama ini bagian dari merubah perilaku? Jawabannya gimana? Iya. Kita sendiri harus yakin, iya. Iya, memang iya,” tegas Wihaji.***