Contoh lainnya, kata Farhan adalah event World Marathon Majors (WMM) yang diselenggarakan di Tokyo, Berlin, London, Boston, Chicago, dan New York. Ke-6 kota ini menjadi terkenal bagi mereka yang hobi lari jarak jauh juga wisatawan lainnya. Ratusan ribu datang ke kota tersebut dan melakukan aktivitas lain, seperti membawa brand fesyen dan lainnya.
“Akhirnya dari kegiatan olahraga ini membuat banyak orang terbuka lebar. Bagaimana sebetulnya sport tourism bisa menjadi sebuah alasan bagaimana kita bisa menggerakkan sebuah sektor ekonomi yang sangat besar,” tegas Farhan.
Tahun ini Kota Bandung akan menggelar event lari terbesar. Dapat digambarkan event lari yang dihadiri ratusan ribu orang itu akan melibatkan banyak industri. Misalnya industri perbankan, di mana melalui event tersebut ada sistem pembayaran online.
“Lalu ada industri periklanan di mana media bisa terlibat di situ, ada industri digital melalui sosial media-nya. Kemduain industri perhotelan dengan MICE-nya di situ bisa terlbiat. Akhirnya, semua sektor terlibat melalui event olahraga,” ujarnya.
Dikatakan, apakah Bandung terkenal dengan sport tourism? menurut Farhan Bandung sangat bisa terkenal dengan agenda sport tourismnya. Asalkan, pemerintah dan pihak terlibat harus melakukan pembenahan. Pemerintah kota sebagai tuan rumah harus melakukan banyak sekali pembedahan.
“Bagaimana memikirkan cara menghindarkan risiko terjadinya kecelakaan, mengatasi kemacetan, memberi kenyamanan bagi peserta, dll.,” tegasnya.
BACA JUGA: Kebijakan Baru Pembelian LPG 3 Kg: Hanya di Pangkalan Resmi, Wajib Sertakan KTP
Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung (BPPKB) dan Ketua Riung Priangan, Arief Bonafianto mengatakan, Bandung membutuhkan terobosan baru untuk membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan. Inovasi ini menjadi kunci agar Ibu Kota Provinsi Jawa Barat tersebut tetap dilirik oleh para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.