Sisi lain yang juga coba diangkat dari film ini adalah problem yang kerap ditemui oleh petani seperti kehidupan petani yang selalu berhadapan dengan tengkulak dan juga tingginya biaya produksi untuk mulai bertani.
Sinopsis Seribu Bayang Purnama
Tokoh utama dari film ini adalah Putro Purnomo (Marthino Lio) seorang pemuda yang kembali ke desanya setelah mengejar cita-cita di kota dan merupakan anak dari seorang petani bernama Budi (Nugie).
Putro bertekad memulai hidup baru di desa menggunakan metode pertanian alami. Putro gigih mengajak warga desa lain menggunakan metode alami karena terbukti bisa membantu petani mengurangi biaya produksi dan meningkatkan hasil panen.
BACA JUGA: Link Pengumuman SPMB Jabar 2025 Tahap 1, Simak Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Namun niat baik Putro tidak berjalan mulus. Ia mendapat tentangan dari saingan lama keluarganya di desa. Keluarga ini bahkan menantangnya dalam kompetisi pertanian bergengsi, berebut pengaruh dalam masyarakat.
Saat Putro berjuang untuk membuktikan nilai pertanian alami yang berkelanjutan, perjalanannya menjadi lebih rumit ketika ia menaruh hati pada sosok Ratih (Givina), pemilik toko pupuk dan pestisida pabrikan yang juga anak dari keluarga rivalnya.
Berada dalam kondisi yang menimbulkan gejolak batin Putro terus berjuang untuk membawa perubahan bagi masyarakat sambil menghadapi konflik pribadi dan sosial. Tekadnya untuk memperbaiki kehidupan orang-orang disekitarnya mendapat ujian berat.
Yahdi Jamhur sebagai sutradara film ini dengan pengalamannya sebagai jurnalis dan sinematografer yang telah lama berkarya melalui serial dokumenter sehingga bisa menampilkan visual gambar yang dramatis dan menarik dari sisi sinematografi. Alur cerita film ini juga ditulis dengan apik oleh Swastika Nohara sebagai penulis naskah dan co-sutradara.