Gempa M7,6 Guncang Jepang Utara: 30 Orang Luka, Peringatan Tsunami Sempat Dikeluarkan

BeritaBandungRaya.com – Gempa bumi bermagnitudo 7,6 mengguncang wilayah pesisir utara Jepang pada Senin (8/12) malam, tepatnya di area Misawa yang menghadap Samudra Pasifik. Guncangan kuat ini memicu kepanikan warga, memaksa ribuan orang mengungsi, serta menyebabkan gangguan listrik di berbagai titik.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) langsung mengeluarkan peringatan tsunami setinggi tiga meter tak lama setelah gempa terjadi. Penduduk di pesisir Aomori dan wilayah sekitarnya diminta segera menuju lokasi evakuasi.

BACA JUGA: IHSG Dibuka Menguat ke 8.743 pada 9 Desember 2025, Pasar Optimistis Meski Wall Street Melemah

Tsunami Rendah Terpantau, Peringatan Bertahap Dicabut

Gelombang tsunami berukuran 20 hingga 70 sentimeter terpantau memasuki pelabuhan di Aomori. Meski tidak menimbulkan kerusakan besar, JMA tetap mempertahankan peringatan tsunami tingkat rendah selama beberapa jam sebelum akhirnya mencabut seluruh peringatan pada Selasa pagi.

Rekaman di sejumlah kota memperlihatkan jalanan yang retak dan satu kendaraan yang jatuh ke dalam lubang akibat pergeseran tanah.

30 Korban Luka, Satu dalam Kondisi Serius

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Jepang, sedikitnya 30 warga mengalami luka-luka, termasuk satu orang di Hokkaido yang dilaporkan dalam kondisi serius.

Di kota Hachinohe, Aomori, seorang pegawai hotel mengatakan sejumlah tamu dan warga mengalami cedera akibat guncangan keras yang terjadi tanpa jeda.

Kebakaran Terjadi di Satu Rumah

Pada awalnya, muncul beberapa laporan terkait kebakaran pascagempa. Namun pemerintah memastikan hanya satu insiden kebakaran yang terkonfirmasi dan berhasil ditangani.

Seorang jurnalis AFP di Hokkaido menggambarkan guncangan yang dirasakan sebagai salah satu yang terkuat selama bertahun-tahun. Alarm darurat dari ponsel warga berbunyi serempak, memperingatkan potensi tsunami dan gempa lanjutan.