Generasi Z dan Gelombang Resign: Antara Tekanan Mental, Beban Kerja, dan Lingkungan yang Kurang Mendukung

Dukungan Sosial: Perisai yang Tak Selalu Efektif

Dukungan dari rekan kerja, atasan, atau lingkungan kerja seharusnya menjadi tameng yang mengurangi stres. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa dukungan sosial belum cukup kuat jika beban kerja dan tekanan sudah melebihi batas.

Kasus di PT Bentoel Prima Malang, misalnya, memperlihatkan bahwa meski ada dukungan sosial, beban kerja tetap jadi faktor dominan yang mendorong niat resign.

Teori Buffering Hypothesis menyebutkan bahwa dukungan sosial berfungsi sebagai pelindung terhadap stres. Tapi bila beban kerja dan tekanan terlalu besar, pelindung itu bisa jebol.

BACA JUGA: Ginjal Sehat Tanpa Ribet: 8 Kebiasaan Ini Bisa Cegah Batu Ginjal Secara Alami

Solusi Nyata: Kurangi Beban, Atur Ritme, Jaga Keseimbangan

Agar tak kehilangan talenta muda, perusahaan tidak cukup hanya menyediakan ruang istirahat atau aktivitas seru di kantor. Perlu tindakan nyata, seperti:

  • Distribusi tugas yang adil

  • Waktu kerja yang realistis

  • Program pelatihan manajemen stres

  • Sistem kerja fleksibel dan mendukung work-life balance

Jika tidak diatasi, perusahaan akan terus menghadapi biaya tinggi akibat turnover dan hilangnya produktivitas.***