Gerhana Bulan Total 13-14 Maret 2025: Fenomena Blood Moon yang Sangat Jarang Terlihat di Dunia

Gerhana Bulan Total akan Tampak di Amerika, Eropa, dan Afrika, sementara Indonesia Harus Menunggu Fenomena Serupa di Bulan September

BeritaBandungRaya.com – Pada Kamis hingga Jumat, 13-14 Maret 2025, sebagian wilayah di dunia akan dapat menyaksikan fenomena langit langka, yaitu gerhana Bulan total. Fenomena ini dikenal dengan sebutan “Blood Moon” atau Bulan darah, karena saat gerhana berlangsung, Bulan akan tampak berwarna merah darah di langit malam.

Gerhana Bulan total terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, sehingga Bumi menghalangi sinar Matahari yang seharusnya mencapai Bulan.

Akan tetapi, cahaya Matahari yang melewati atmosfer Bumi mengalami hamburan Rayleigh, di mana cahaya biru tersebar lebih luas dibandingkan cahaya merah. Akibatnya, cahaya merah yang tersisa memberikan efek warna merah pada Bulan yang terlihat dari Bumi.

BACA JUGA: Jaga Keamanan Masjid dan Ketenangan Jamaah, Baik Foundation Sebar CCTV Gratis di Bulan Ramadan

Jadwal dan Durasi Gerhana Bulan Total

Dikutip dari Space, gerhana Bulan total pada 13-14 Maret 2025 akan berlangsung selama enam jam dengan beberapa fase sebagai berikut:

– Gerhana Penumbra: Dimulai pada pukul 23:57 EDT (13 Maret) hingga 01:09 EDT (14 Maret).

– Gerhana Parsial: Bulan mulai memasuki bayangan umbra Bumi pada pukul 01:09 hingga 02:26 EDT.

– Gerhana Total: Seluruh Bulan tertutup umbra Bumi dan tampak merah selama 65 menit, berlangsung dari pukul 02:26 hingga 03:31 EDT.

– Gerhana Parsial Berakhir: Dari pukul 03:31 hingga 04:47 EDT.

– Gerhana Penumbra Berakhir: Pukul 06:00 EDT.

BACA JUGA: Penundaan Pengangkatan CPNS 2025: Dampak Ekonomi dan Ketidakpastian bagi Ribuan Calon Pegawai

Wilayah yang Bisa Menyaksikan Gerhana Bulan Total

Sayangnya, fenomena ini tidak dapat disaksikan dari Indonesia. Gerhana Bulan total kali ini hanya akan terlihat di wilayah berikut: