Imagen 4 juga mengalami peningkatan dalam aspek ejaan dan tipografi. Ini menjadikannya sangat cocok digunakan untuk membuat kartu ucapan, desain poster, ilustrasi komik, dan berbagai materi kreatif lainnya. Dengan kemampuan menghasilkan gambar beresolusi hingga 2K, Imagen 4 juga ideal untuk keperluan cetak dan presentasi profesional.
Flow dan Lyria 2, Perluasan Ekosistem Kreatif Berbasis AI
Google tak hanya berhenti di Veo 3 dan Imagen 4. Dalam kesempatan yang sama, perusahaan asal Mountain View itu juga memperkenalkan Flow, sebuah alat baru yang memungkinkan pengguna membuat video sinematik hanya melalui deskripsi teks mengenai lokasi, jenis shot, dan gaya visual. Flow sudah terintegrasi ke dalam layanan Gemini, Whisk, Workspace, dan Vertex AI.
Selain itu, Google memperbarui model AI musik Lyria menjadi Lyria 2 yang kini tersedia di platform YouTube Shorts serta untuk pengguna bisnis melalui Vertex AI. Model ini memungkinkan komposisi musik yang lebih variatif dan kontrol penuh atas nuansa suara, cocok untuk kebutuhan produksi konten hingga scoring film.
Tanda Air Digital dan Verifikasi Konten AI
Google tetap menaruh perhatian besar terhadap isu etika dan keaslian konten digital. Setiap video atau gambar yang dihasilkan AI Google dilengkapi dengan watermark khusus melalui teknologi bernama SynthID. Untuk melengkapi itu, Google menyediakan portal verifikasi publik bernama SynthID Detector yang dapat mengidentifikasi apakah suatu konten mengandung elemen buatan AI.
Mendekati Realita, Tapi Juga Tantangan Baru
Veo 3 dan Imagen 4 membuktikan bahwa masa depan pembuatan konten kini telah berubah. Dalam beberapa hari setelah peluncuran, media sosial telah dibanjiri video-video AI dengan tingkat realisme yang memukau—seolah benar-benar dibuat oleh kru film profesional. Ini membuka peluang baru bagi sineas, ilustrator, pemasar, hingga pengembang game untuk berkreasi lebih luas dan efisien.