KDM menyatakan, kepindahan Persikas tidak ada hubungannya dengan nasib masyarakat miskin di Subang. Ia menegaskan bahwa prioritas pemerintah daerah adalah pembangunan jalan, sekolah, dan fasilitas dasar lainnya.
“Orang Subang tidak sedang butuh klub sepak bola. Orang Subang hari ini butuh jalan bagus, sekolah bagus. Kalau mau urus bola profesional seperti Liga 1 atau Liga 2, biayanya besar. Pemda tidak punya anggaran untuk itu!” ucap Dedi Mulyadi dengan suara tinggi.
Isu mengenai penjualan Persikas Subang sendiri telah menjadi pembicaraan hangat di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Klub tersebut dikabarkan akan diakuisisi pihak luar dan berganti nama menjadi Sumsel United. Namun, hingga kini manajemen Persikas masih belum memberikan klarifikasi resmi.
Saat dihubungi media, Manajer Persikas H. Oom Abdurohman hanya mengatakan bahwa informasi resmi akan disampaikan pada Jumat mendatang. “Hari Jumat kita sampaikan kabarnya secara valid, sabar dulu,” ucapnya singkat melalui pesan WhatsApp.
Menanggapi aksi suporter yang membentangkan spanduk di tengah acara resmi, KDM menyayangkan ketidaktepatan waktu dan tempat dalam menyampaikan aspirasi. Ia mengatakan bahwa dirinya terbuka terhadap masukan masyarakat, tetapi harus disampaikan dengan cara yang baik.
BACA JUGA: Terobosan Baru, Nyamuk Tak Lagi Menularkan Malaria Berkat Obat dalam Kelambu
“Saya bukan anti kritik. Tapi kalau kalian menyampaikan aspirasi di saat warga sedang ingin mendapat inspirasi hidup, itu sangat tidak menghormati forum ini,” ujarnya kepada wartawan setelah acara.












