“Di bulan Ramadan ini, kita harus melakukan taubat ekologi. Artinya, pemerintah dan masyarakat harus memperbaiki tata ruang serta mengubah pola hidup agar tidak lagi merusak lingkungan. Sungai bukan tempat pembuangan sampah, melainkan sumber kehidupan yang harus kita jaga,” tegasnya.
Kolaborasi dengan TNI dan Penguatan Teknologi
Sebagai langkah lanjutan, Pemprov Jabar akan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Mabes TNI AD serta menjajaki kerja sama dengan Mabes TNI AL untuk menjaga kelestarian ekosistem sungai dan laut. Kolaborasi ini juga melibatkan TNI AU dalam pemantauan udara serta BMKG untuk penguatan teknologi pemantauan bencana.
Gubernur Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa Jawa Barat akan memiliki dua radar cuaca baru di wilayah selatan dan Cekungan Bandung. Selain itu, alat pendeteksi kualitas udara dan sistem peringatan dini bencana yang lebih canggih akan segera diterapkan.
Ia juga menyoroti pentingnya sinkronisasi antara perencanaan berbasis data dengan penganggaran yang tepat sasaran agar kebijakan mitigasi bencana lebih efektif.
“Pemerintah sebenarnya memiliki banyak lembaga yang menyediakan data dan pengetahuan. Namun, sering kali perencanaan dan penganggaran masih belum selaras. Ini yang harus kita benahi agar kebijakan pembangunan di Jawa Barat semakin terarah,” pungkasnya.***