Ia juga menyinggung soal kesepakatan agar tidak lagi mengunggah video terkait konflik ke media sosial. “Kami sudah menahan diri, tapi kami berharap semua pihak juga melakukan hal yang sama,” tambahnya.
Kedua Pihak Bertahan di Jalur Hukum
Sementara itu, Yai Mim menegaskan dirinya secara pribadi sudah tidak memiliki masalah dengan Sahara dan keluarganya, namun ia tetap menyerahkan persoalan hukum kepada kuasa hukumnya, Agustian Anggi Siagian.
“Secara pribadi saya tidak ada masalah lagi. Tapi untuk urusan hukum, saya serahkan kepada pengacara. Saya tidak akan mencabut laporan,” kata Yai Mim.
Agustian membenarkan sikap kliennya tersebut. “Soal memaafkan, itu urusan pribadi dan moral. Tapi untuk proses hukum, biarlah berjalan sesuai ketentuan,” ujarnya.
Baca Juga: Ole Romeny Minta Timnas Indonesia Fokus Hadapi Arab Saudi: “Jangan Terpengaruh Hal Eksternal”
Di sisi lain, kuasa hukum Sahara, Mohammad Zaki, menilai kehadiran Dedi Mulyadi di Malang membawa semangat perdamaian. “Saya pikir Pak Dedi datang dengan niat baik, ingin kedua pihak berdamai. Tapi soal laporan hukum, kita lihat nanti perkembangannya,” ucap Zaki.
Silaturahmi Tanpa Kepentingan Politik
Kunjungan Dedi Mulyadi ini menjadi perhatian warga sekitar. Banyak yang mengapresiasi kehadirannya yang datang dengan pakaian serba putih, tanpa pengawalan dan tanpa atribut jabatan.
Dedi menegaskan, langkahnya itu murni untuk mempererat silaturahmi antar sesama, bukan bagian dari agenda politik atau mediasi resmi.
“Saya datang sore-sore setelah kerja, hanya untuk mampir memenuhi undangan dua keluarga ini. Tidak ada urusan politik, tidak ada kepentingan lain,” tuturnya.