Gubernur Jabar Minta BYD Serap Tenaga Kerja Lokal: Warga Subang Harus Jadi Prioritas

Investasi Besar, Tapi Pengangguran Masih Tinggi

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, turut menyoroti pentingnya keterlibatan tenaga kerja lokal dalam investasi besar seperti proyek BYD ini. Ia menyebut bahwa meskipun Jawa Barat mencatatkan nilai investasi mencapai Rp 221 triliun pada 2024, angka pengangguran masih tinggi, yakni 6,75 persen, jauh di atas rata-rata nasional.

Selain itu, kesenjangan pendapatan (gini ratio) di provinsi ini juga masih menjadi masalah. Tahun lalu, indeks gini di Jawa Barat mencapai 0,428, lebih tinggi dibandingkan nasional yang berada di angka 0,381.

“Kalau tidak dibarengi dengan SDM yang tangguh, investasi jadi eksklusif. Harus kita siapkan SDM unggul agar investasi bisa inklusif di tahun 2025,” ujarnya.

Baca Juga: Angie Carvalho Tersingkir dari Indonesian Idol 2025: Top 4 Resmi Terbentuk, Persaingan Menuju Final Semakin Panas

Tantangan SDM untuk Industri EV

Herman mencontohkan kebutuhan BYD yang disebut membutuhkan hingga 18 ribu tenaga kerja. Namun, menurutnya, masih banyak lulusan SMA dan SMK di Jawa Barat yang belum memiliki keahlian spesifik di bidang electric vehicle (EV) dan teknologi baterai.

“Contoh BYD, mereka butuh 18.000 pekerja dengan kualifikasi khusus, seperti kompetensi di bidang kendaraan listrik dan sel baterai. Pertanyaannya, apakah lulusan kita sudah siap? Kan belum,” jelasnya.

Untuk itu, ia mengusulkan kolaborasi antara Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pendidikan, dan pemerintah kabupaten/kota guna menyusun program pelatihan dan peningkatan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri masa depan.